Percayalah... Kita semua ini hidup dengan luka masing-masing. Iya,benar. Masing-masing dari kita akan selalu berjuang untuk berdamai dengan luka. Luka itu manusiawi, tapi setiap dari kita hendaknya berusaha untuk tidak menjadikan luka sebagai alasan untuk membuat luka baru bagi orang lain. Jangan sampai kita jadikan luka kita sebagai excuse untuk dapat melukai orang lain. Jika ingin dimengerti, maka belajarlah untuk mengerti orang lain. Jika ingin dihargai, belajarlah menghargai. Hidup itu resiprokal, guys. Sepakat dengan konsep tabur tuai. Mungkin tidak secara instan alias dibayar tunai karma yang akan kita dapatkan (baik itu karma baik maupun buruk). Tetapi karma is real, guys. So, yuk mari kita berdamai dengan luka yang kita punya. Tidak harus sekali berdamai selesai, pasti butuh beberapa waktu dalam prosesnya. Sesungguhnya orang yang penuh luka namun terus berusaha untuk berdamai dengan luka yang dimilikinya sangat lebih baik dibandingkan dengan orang yang menjadik...
Hati-hati di jalan adalah frasa yang sangat akrab menyapa telinga di keseharian kita. Frasa tersebut kian akrab dan sering disebut setelah lagu Tulus berjudul Hati-hati di jalan viral karena tingginya antusiasme pendengar untuk memainkan lagunya. Hehe begitu juga dengan saya sih yaa... Jujur... sudah sejak lama sih menjadi penikmat lagu Tulus alias fansnya Bang Tulus beserta karyanya yang sangat indah dan relate dengan cerita fase hidup. Dimulai dari lagu Sewindu, Langit Abu-Abu, Jangan Cintai Aku Apa Adanya, Pamit, hingga Hati-hati di jalan kali ini, lebih tepatnya semua albumnya sih relate banget sama hidup saya. GOOD JOB BANG TULUS. Terkadang saya heran dan bertanya-tanya, Apa jangan-jangan Bang Tulus pernah menyamar jadi teman curhat saya... Kok bisa-bisanya pas banget lhooo lagunya hoho... Khusus lagu Hati-hati di jalan, kesan pertama kali yang didapat saat mendengarkan adalah WAOW! KACAU NIH LAGUNYA! KOK BISA NGEPAS BANGET! Dan kemudian disusul tangis yang pecah plus perasaa...